JUARA 3 DALAM ACARA
INNOVATIF MATERIAL ENGINEERING COMPETITION 2011
TINGKAT NASIONAL
TEMA:
GREEN
MATERIAL TECHNOLOGY FOR THE BETTER FUTUREJUDUL:
PEMANFAATAN SERAT ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN PENGUAT KAYU BUATAN
OLEH : ALI MASHURI, FATIN KURNIA LAILY, RUSDIANA FAJRIN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara
maritim dimana sebagian besar wilayahnya yaitu hampir 70% adalah perairan. Selain laut yang luas, Indonesia juga memiliki banyak
sungai-sungai kecil ataupun sungai-sungai yang terkenal sebagai sungai besar
dan panjang. Namun melihat
sekarang Indonesia menjadi salah satu Negara yang kekurangan air bersih.
Kekurangan air bersih yang terjadi di Indonesia adalah suatu hal yang sudah
tidak asing di telinga kita. Hal ini dipicu oleh banyak faktor, salah satu
faktor tersebut adalah banyak dari sumber air termasuk sungai, yang seharusnya
menjadi penyedia sumber air unruk mencukupi kebutuhan air masyarakat Indonesia
justru tercemar oleh sampah, limbah, termasuk oleh tanaman gulma yaitu eceng
gondok.
Di kawasan perairan danau, eceng gondok
tumbuh pada bibir-bibir pantai sampai sejauh 5-20 m. Perkembangbiakan ini juga dipicu oleh
peningkatan kesuburan di wilayah perairan danau (eutrofikasi), sebagai akibat
dari erosi dan sedimentasi lahan, berbagai aktivitas masyarakat (mandi, cuci, kakus/MCK), budidaya
perikanan (keramba jaring apung), limbah transportasi air, dan limbah
pertanian. Selain itu juga pembuangan
sampah ke sungai-sungai yang dapat menghambat aliran air sehingga sangat
mendukung tumbuhnya eceng gondok dengan baik. Pada perairan yang dangkal,
terutama yang berlumpur.
Eceng gondok dikenal sebagai gulma air
yang pertumbuhannya sulit dikendalikan. Bagi masyarakat di sekitar pinggiran
sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan
dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok
terlalu banyak. Begitu pula bagi
para masyakat disekitar pinggiran danau yang menganggap enceng gondok yang
banyak didanau adalah pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau
tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada solusi tepat untuk
mengimbangi pertumbuhannya yang mencapai 1,9% per hari.
Akan tetapi eceng gondok tidak
hanya menjadi tanaman gulma yang mengganggu aktivitas manusia saja tapi di sisi
lain tanaman ini memiliki manfaat dan guna tersendiri, salah satu bagian
tanaman tersebut yaitu seratnya yang memiliki kekuatan cukup tinggi. Eceng
gondok memiliki kandungan serat yang tinggi (mencapai 20% berat) sehingga
sangat potensial jika dikembangkan. Hal
inilah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan penelitian tentang
pemanfaatan serat eceng gondok menjadi kayu buatan yang biasa di gunakan daam
pembuatan mebel atu perabot rumah tangga.
No comments:
Post a Comment