Tuesday, 5 October 2021

SMART TWIBBON MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM DIGITAL LEARNING JARAK JAUH

 Oleh: Edi Purwanto, S. Pd.

Kebijakkan New Normal sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada dunia pendidikan.  Situasi yang harus diadaptasi oleh pelaku pendidikan untuk merubah perilaku dalam tetap menjalankan aktivitas normal pendidikan. Bentuk perubahannya adalah dengan menambahkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020, mengamanahkan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dengan model pembelajaran yang bervariasi antar siswa sesuai kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan fasilitas belajar. Pembelajaran bermakna dapat menstimulasi siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Siswa mampu memanipulasi objek dan lingkungan sebagai sebuah pengalaman bermakna. Pengalaman belajar yang bermakna akan berdampak secara positif terhadap prestasi belajar dan keterampilan hidup.


Pembelajaran saat pandemi covid-19 maupun pasca pandemi covid-19 menuntut peningkatan profesionalisme guru. Guru harus adaptif dengan situasi kondisi yang baru dan desain pembelajaran yang syarat information technologi dengan bermuatan karakter. Peran guru menjadi sangat penting dalam mensukseskan pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran digital pada masa dan pasca pandemi Covid-19. Proses pembelajaran harus selalu interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Pembelajaran dimanapun dilaksanakan harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.


Namun fakta di lapangan banyak  kendala yang menghambat dalam menciptakan suasana kondusip dan nyaman sehingga bisa memberikan motivasi bagi siswa untuk bisa belajar meraih prestasi secara maksimal. Beberapa kendala yang dialami guru adalah: Pertama. Rendahnya kemampuan bagi sebagian guru dalam mengoperasikan perangkat digital dengan aplikasi yang butuh banyak langkah untuk bisa dijadikan media dan sumber belajar. Kedua. Kurangnya ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki siswa terutama perangkat digital dan akses internet. Ketiga. Rendahnya faktor dukungan internal siswa yaitu komitmen untuk disiplin dan motivasi untuk belejar dengan situasi dan kondisi yang baru. Sedangkan hambatan yang dialami siswa diantaranya adalah: Pertama. Tidak dapat bertanya langsung dengan guru, karena sudah terbiasa belajar tatap muka sehingga meskipun sudah menggunakan media pembelajaran perangkat digital siswa merasa kurang puas. Kedua. Kesulitan memahami pelajaran karena penjelasan dari guru masih dirasakan kurang.  Ketika para siswa kesulitan memahami pelajaran sedangkan orang tua tidak bisa membantu, mau bertanya kepada guru tidak bisa interaktif. Maka implikasinya adalah banyak siswa yang kurang konsentrasi dan merasa bosan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maupun belajar secara digital. Beberapa hal yang bersifat akumulasi akhirnya menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajarnya dan menyatakan tidak betah belajar dari rumah.


Selain kendala dan hambatan di atas ada potensi yang kita miliki. Pertama. Potensi yang kita miliki dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaga maupun pakar pendidikan tahun 2020 menunjukkan bahwa potensi sarana prasarana yang paling banyak terpenuhi adalah telepon pintar atau smart phone. Secara nasional yaitu sekitar 82% para siswa mempunyai smartphone atau handphone. Kedua. Pada semua jenis satuan pendidikan paling banyak melakukan interaksi antara siswa dengan guru adalah menggunakan media social. Dari potensi yang ada maka guru bisa melakukan persiapan dan perencanaan untuk membuat pembelajaran yang bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki. Menggunakan media sosial memang hampir setiap hari dilakukan oleh guru maupun siswa, namun mengemas dalam bentuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara on line bukanlah hal yang mudah.


Untuk membuat siswa termotivasi dan secara sadar mengikuti proses pembelajaran jarak jauh secara daring maupun luring maka guru harus mampu berinovasi membuat sekenario pembelajaran yang memanfaatkan media yang sedang berkembang dan  popular dalam dunia siswa. Berdasarkan uraian di atas, tentang kendala dan potensi selama masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 maka penulis yang merupakan guru Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 Laren Kabupaten Lamongan Jawa Timur menyusun inovasi pembelajaran IPA dengan judul: Smart Twibbon Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Digital Learning Jarak Jauh.


Twibbon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan postingan dengan bingkai menarik. Twibbon sendiri merupakan sebuah media promosi, dukungan, pamflet atau banner berupa foto yang dikombinasikan dengan bentuk frame atau border yang di edit dan di desain sedemikian rupa hingga terlihat bagus dan menarik. Twibbon memiliki peran penting dalam pertunjukan atau pergelaran sebuah acara seperti event, challenge, perlombaan, kampanye, dan masih banyak lagi. Mengapa demikian? Karena dengan menggunakan twibbon kalian bisa melakukan promosi yang bisa di sebar luaskan melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan yang lainnya. Dengan begitu, banyak orang yang akan melihat twibbon yang dibuat, sehingga promosi yang dilakukan bisa dilihat oleh orang banyak. Tujuan dibuatnya sebuah twibbon adalah untuk memperindah foto dan biasanya digunakan untuk pembuatan promosi. Promosi yang dibuat bisa berbagai macam baik itu sebuah produk, event, social campaign, dan masih banyak lagi. Semakin menarik twibbon yang digunakan, maka semakin banyak pula orang yang tertarik dengan promosi yang disediakan. Jadi, untuk pembuatan twibbon harus diusahakan untuk membuat semenarik mungkin agar bisa menarik perhatian orang lain (Mas Mahardi: 2021).


Smart Twibbon merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif (active Learning) sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Smart Twibbon merupakan  strategi  dimana  siswa  diberikan panduan mengamati peta konsep berupa gambar materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan melengkapi bingkai gambar (Twibbon) dengan gambar atau foto sesuai konsep yang ada. Berdasarkan panduan tersebut, siswa belajar secara  mandiri  baik daring maupun luring untuk  memahami  materi yang dipelajari dan mengerjakan tugas sebagai konfirmasi rsepon siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam  Smart Twibbon semua  siswa  membaca, mengamati gambar dan mendiskusikan buku, artikel, weblog, dan media sosial dalam gawai misalnya smartphone, laptop, tablet dan lain sebagainya.  Guru memberikan  tugas atau pertanyaan  berupa aplikasi Twibbon yang  meminta  siswa  menjawab  dengan  penuh pemahaman, bukan  sekedar  pertanyaan  hafalan. Selain menuntut keterampilan dalam mengoperasikan gawai dalam strategi pembelajaran Smart Twibbon dibutuhkan unsur keindahan dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru. Siswa akan mendapatkan kecakapan hidup (life skill) dalam mengoperasikan gawai dan menciptakan karya yang estetis atau bernilai seni.


Dengan kepopuleran twibbon maka secara umum siswa suka dan merasa bangga jika foto hasil karyanya dibingkai sedemikian indah layaknya karya seni namun didalammnya berisi materi pembelajaran yang tentu sudah mereka pahami kemudian bisa diposting dan dilihat orang banyak di media sosial. Karena untuk melengkapi foto pada bingkai yang sengaja dibuat kosong oleh guru dubutuhkan pengetahuan materi yang sedang dipelajari. 

Strategi pembelajaran Smart Twibbon memiliki beberapa  manfaat  yaitu: Melatih  dan  menjadikan  pembelajaran  bertambah  aktif, hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran banyak peran dalam sintak yang dilakukan oleh siswa yaitu membaca,  mencari gambar, mengamati dan menganalisis gambar, memasukkan gambar ke dalam twibbon, dan mengirim ke media sosial. Fokus pada persoalan  yang  di  hadapi  mampu  mengarah  pada  efektif,  variatif  dan mampu memacu kreatifitas guru dan siswa. Banyak hal baru yang di temui dan dikerjakan dalam Strategi pembelajaran Smart Twibbon. Membuat  para  siswa  enjaoi dalam  menepuh pembelajaran jarak jauh, hal ini dikarenakan dengan membaca, mengamati gambar maupun foto, menempatkan gambar atau foto dalam twibbon dengan bentuk dan desain yang sangat variatif lebih menyenangkan dan lebih berkesan. Dapat melatih siswa lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok, yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik secara maksimal.

Pada materi Rantai Makanan dan Jarring-Jaring Makanan siswa dikenalkan  pola-pola interaksi antara komponen lingkungan.  Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Untuk mempermudah pemahaman siswa maka dalam materi ini selalu didukung dengan menyajikan gambar peristiwa rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang menggambarkan peristiwa sesungguhnya dalam ekosistem tertentu.

          
            Gb. Twibbon Rantai makanan 1 (Dok. Penulis)

           
   Gb. Twibbon Rantai makanan 2 (Dok. Penulis)

Gb. Twibbon Jaring-jaring makanan (Dok. Penulis)

Strategi pembelajaran Smart Twibbon memiliki  beberapa sintaks agar bisa diterapkan baik pembelajaran jarak jauh maupun blended learning. Adapun sekenario implementasi pembelajaran jarak jauh melalui chat atau pesan tertulis dalam aplikasi WhatsApp (WA) grup kelas. Secara garis besar sintaksnya adalah sebagai berikutSetelah guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran maka guru menentukan bacaan yang akan dipelajari dengan memberikan file BSE, atau guru  memberikan alamat halaman web yang berisi artikel dan gambar materi; Guru membuat pertanyaan-pertanyaan  dalam bentuk twibbon, kemudian membagikan alamat twibbon kepada siswa untuk dilengkapi gambar atau foto sesuai konsep yang telah dipelajari misalnya materi rantai makanan dan jarring-jaring makanan; Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari literature gambar maupun foto sesuai dengan materi dalam tugas dengan browsing dan searching secara daring maupun luring, untuk menjawab dengan cara memasukkan gambar atau foto ke dalam twibbon yang telah dibuat oleh guru dengan menelusuri alamat (klik link twibbon yang dibagikan dalam grup WhatsApp); Guru memberikan penjelasan bahwa sebelum mengerjakan tugas melengkapi gambar atau foto dalam twibbon agar siswa benar-benar memperhatikan tanda panah dan urut-urutan gambar karena pada hakekatnya gambar atau foto yang sudah ada dalam twibbon merupakan petunjuk untuk mengerjakan tugas melengkapi gambar atau foto; Guru memberikan informasi kepada siswa agar hasil kerja yang berupa twibbon rantai makanan dan jaring-jaring makanan diposting pada grup WhatsApp kelas, atau bisa ke WhatsApp pribadi guru; Guru memberikan penegasan dan refleksi hasil kerja siswa kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.


Gb. Twibbon hasil kerja siswa (Dok. Penulis)

Dari pengalaman mengimplementasikan strategi pembelajaran Smart Twibbon yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa penggunaan strategi pembelajaran Smart Twibbon dapat mengkondisikan siswa menjadi lebih cepat merespon tugas dari guru dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran digital. Tentu saja strategi pembelajaran Smart Twibbon dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran yang karakter materinya membutuhkan penjelasan lewat gambar. Guru dalam menerapkan strategi pembelajaran Smart Twibbon di kelasnya juga harus mempunyai kompetensi dalam olah gambar sehingga mudah dalam pembuatan twibbon sesuai yang diinginkan oleh materi pembelajaran.  

Daftar pustaka

Mas Mahardi. 2021. Apa itu twibbon? Apa manfaatnya? Dan bagaimana cara membuatnya. https://laciusang.com/twibbon/. diakses pada 6 September 2021: 11:15


#LombaBlogUnpar #BlogUnparBelajarDaring

No comments:

Post a Comment