Oleh: Edi Purwanto, S. Pd.
Kebijakkan
New Normal sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada
dunia pendidikan. Situasi yang harus
diadaptasi oleh pelaku pendidikan untuk merubah perilaku dalam tetap
menjalankan aktivitas normal pendidikan. Bentuk perubahannya adalah dengan
menambahkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan
Covid-19. Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun
2020, mengamanahkan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak
jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa
dengan model pembelajaran yang bervariasi antar siswa sesuai kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbangkan fasilitas belajar. Pembelajaran
bermakna dapat menstimulasi siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Siswa
mampu memanipulasi objek dan lingkungan sebagai sebuah pengalaman bermakna. Pengalaman
belajar yang bermakna akan berdampak secara positif terhadap prestasi belajar dan
keterampilan hidup.
Pembelajaran
saat pandemi covid-19 maupun pasca pandemi covid-19 menuntut peningkatan
profesionalisme guru. Guru harus adaptif dengan situasi kondisi yang baru dan desain
pembelajaran yang syarat information technologi dengan bermuatan
karakter. Peran guru menjadi sangat penting dalam mensukseskan pembelajaran
jarak jauh maupun pembelajaran digital pada masa dan pasca pandemi Covid-19. Proses pembelajaran harus selalu interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Pembelajaran dimanapun
dilaksanakan harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Namun fakta di lapangan banyak kendala yang menghambat dalam menciptakan
suasana kondusip dan nyaman sehingga bisa memberikan motivasi bagi siswa untuk
bisa belajar meraih prestasi secara maksimal. Beberapa kendala yang dialami
guru adalah: Pertama. Rendahnya kemampuan bagi sebagian guru dalam
mengoperasikan perangkat digital dengan aplikasi yang butuh banyak langkah
untuk bisa dijadikan media dan sumber belajar. Kedua. Kurangnya ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki siswa
terutama perangkat digital dan akses internet. Ketiga. Rendahnya faktor dukungan internal siswa yaitu komitmen
untuk disiplin dan motivasi untuk belejar dengan situasi dan kondisi yang baru.
Sedangkan hambatan yang dialami siswa diantaranya adalah: Pertama. Tidak dapat bertanya langsung dengan guru, karena sudah
terbiasa belajar tatap muka sehingga meskipun sudah menggunakan media
pembelajaran perangkat digital siswa merasa kurang puas. Kedua. Kesulitan memahami pelajaran karena penjelasan dari guru
masih dirasakan kurang. Ketika para
siswa kesulitan memahami pelajaran sedangkan orang tua tidak bisa membantu, mau
bertanya kepada guru tidak bisa interaktif. Maka implikasinya adalah banyak
siswa yang kurang konsentrasi dan merasa bosan dalam Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) maupun belajar secara digital. Beberapa hal yang bersifat akumulasi akhirnya
menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajarnya dan menyatakan tidak
betah belajar dari rumah.
Selain
kendala dan hambatan di atas ada potensi yang kita miliki. Pertama. Potensi yang kita miliki dari hasil survei yang dilakukan
oleh lembaga maupun pakar pendidikan tahun 2020 menunjukkan bahwa potensi
sarana prasarana yang paling banyak terpenuhi adalah telepon pintar atau smart
phone. Secara nasional yaitu sekitar 82% para siswa mempunyai smartphone atau
handphone. Kedua. Pada semua jenis
satuan pendidikan paling banyak melakukan interaksi antara siswa dengan guru
adalah menggunakan media social. Dari potensi yang ada maka guru bisa melakukan
persiapan dan perencanaan untuk membuat pembelajaran yang bisa memanfaatkan
potensi yang dimiliki. Menggunakan media sosial memang hampir setiap hari
dilakukan oleh guru maupun siswa, namun mengemas dalam bentuk Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) secara on line bukanlah hal yang mudah.
Untuk membuat
siswa termotivasi dan secara sadar mengikuti proses pembelajaran jarak jauh
secara daring maupun luring maka guru harus mampu berinovasi membuat sekenario
pembelajaran yang memanfaatkan media yang sedang berkembang dan popular dalam dunia siswa. Berdasarkan uraian
di atas, tentang kendala dan potensi selama masa pandemi dan pasca pandemi
Covid-19 maka penulis yang merupakan guru Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1
Laren Kabupaten Lamongan Jawa Timur menyusun inovasi pembelajaran IPA dengan
judul: Smart Twibbon Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa dalam
Digital Learning Jarak Jauh.
Twibbon adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan postingan dengan bingkai menarik. Twibbon sendiri merupakan
sebuah media promosi, dukungan, pamflet atau banner berupa foto yang
dikombinasikan dengan bentuk frame atau border yang di edit dan di desain
sedemikian rupa hingga terlihat bagus dan menarik. Twibbon
memiliki peran penting dalam pertunjukan atau pergelaran sebuah acara seperti
event, challenge, perlombaan, kampanye, dan masih banyak lagi. Mengapa
demikian? Karena dengan menggunakan twibbon kalian bisa melakukan promosi yang
bisa di sebar luaskan melalui media sosial seperti Instagram, Twitter,
Facebook, dan yang lainnya. Dengan begitu, banyak orang yang akan melihat
twibbon yang dibuat, sehingga promosi yang dilakukan bisa dilihat oleh orang
banyak. Tujuan dibuatnya sebuah twibbon adalah untuk memperindah foto dan
biasanya digunakan untuk pembuatan promosi. Promosi yang dibuat bisa berbagai
macam baik itu sebuah produk, event, social campaign, dan masih banyak lagi. Semakin
menarik twibbon yang digunakan, maka semakin banyak pula orang yang tertarik
dengan promosi yang disediakan. Jadi, untuk pembuatan twibbon harus diusahakan
untuk membuat semenarik mungkin agar bisa menarik perhatian orang lain (Mas
Mahardi: 2021).
Smart Twibbon
merupakan
salah satu strategi pembelajaran aktif (active Learning) sebagai alternatif
yang dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara
individu maupun kelompok. Smart Twibbon merupakan strategi
dimana siswa diberikan panduan mengamati peta konsep
berupa gambar materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan
melengkapi bingkai gambar (Twibbon) dengan
gambar atau foto sesuai konsep yang ada. Berdasarkan panduan tersebut, siswa
belajar secara mandiri baik daring maupun luring untuk memahami
materi yang dipelajari dan mengerjakan tugas sebagai konfirmasi rsepon
siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam Smart Twibbon semua siswa
membaca, mengamati gambar dan mendiskusikan buku, artikel, weblog, dan
media sosial dalam gawai misalnya smartphone, laptop, tablet dan lain
sebagainya. Guru memberikan tugas atau pertanyaan berupa aplikasi Twibbon yang meminta siswa
menjawab dengan penuh pemahaman, bukan sekedar
pertanyaan hafalan. Selain menuntut
keterampilan dalam mengoperasikan gawai dalam strategi pembelajaran Smart Twibbon
dibutuhkan
unsur keindahan dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru. Siswa akan mendapatkan
kecakapan hidup (life skill) dalam mengoperasikan gawai dan menciptakan karya
yang estetis atau bernilai seni.
Dengan kepopuleran twibbon maka secara umum siswa suka dan merasa
bangga jika foto hasil karyanya dibingkai sedemikian indah layaknya karya seni
namun didalammnya berisi materi pembelajaran yang tentu sudah mereka pahami
kemudian bisa diposting dan dilihat orang banyak di media sosial. Karena untuk
melengkapi foto pada bingkai yang sengaja dibuat kosong oleh guru dubutuhkan
pengetahuan materi yang sedang dipelajari.
Strategi pembelajaran Smart
Twibbon memiliki beberapa manfaat
yaitu: Melatih dan menjadikan
pembelajaran bertambah aktif, hal ini terjadi karena dalam proses
pembelajaran banyak peran dalam sintak yang dilakukan oleh siswa yaitu
membaca, mencari gambar, mengamati dan
menganalisis gambar, memasukkan gambar ke dalam twibbon, dan mengirim ke media
sosial. Fokus pada persoalan yang di
hadapi mampu mengarah
pada efektif, variatif
dan mampu memacu kreatifitas guru dan siswa. Banyak hal baru yang di
temui dan dikerjakan dalam Strategi
pembelajaran Smart Twibbon. Membuat
para siswa enjaoi dalam
menepuh pembelajaran jarak jauh, hal ini dikarenakan dengan membaca,
mengamati gambar maupun foto, menempatkan gambar atau foto dalam twibbon dengan
bentuk dan desain yang sangat variatif lebih menyenangkan dan lebih berkesan. Dapat
melatih siswa lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi
pokok, yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik secara maksimal.
Pada materi Rantai Makanan dan Jarring-Jaring
Makanan siswa dikenalkan pola-pola interaksi
antara komponen lingkungan. Interaksi
antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Untuk mempermudah pemahaman siswa maka
dalam materi ini selalu didukung dengan menyajikan gambar peristiwa rantai
makanan dan jaring-jaring makanan yang menggambarkan peristiwa sesungguhnya
dalam ekosistem tertentu.
Strategi pembelajaran Smart Twibbon memiliki beberapa sintaks agar bisa diterapkan baik pembelajaran jarak jauh maupun blended learning. Adapun sekenario implementasi pembelajaran jarak jauh melalui chat atau pesan tertulis dalam aplikasi WhatsApp (WA) grup kelas. Secara garis besar sintaksnya adalah sebagai berikut: Setelah guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran maka guru menentukan bacaan yang akan dipelajari dengan memberikan file BSE, atau guru memberikan alamat halaman web yang berisi artikel dan gambar materi; Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk twibbon, kemudian membagikan alamat twibbon kepada siswa untuk dilengkapi gambar atau foto sesuai konsep yang telah dipelajari misalnya materi rantai makanan dan jarring-jaring makanan; Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari literature gambar maupun foto sesuai dengan materi dalam tugas dengan browsing dan searching secara daring maupun luring, untuk menjawab dengan cara memasukkan gambar atau foto ke dalam twibbon yang telah dibuat oleh guru dengan menelusuri alamat (klik link twibbon yang dibagikan dalam grup WhatsApp); Guru memberikan penjelasan bahwa sebelum mengerjakan tugas melengkapi gambar atau foto dalam twibbon agar siswa benar-benar memperhatikan tanda panah dan urut-urutan gambar karena pada hakekatnya gambar atau foto yang sudah ada dalam twibbon merupakan petunjuk untuk mengerjakan tugas melengkapi gambar atau foto; Guru memberikan informasi kepada siswa agar hasil kerja yang berupa twibbon rantai makanan dan jaring-jaring makanan diposting pada grup WhatsApp kelas, atau bisa ke WhatsApp pribadi guru; Guru memberikan penegasan dan refleksi hasil kerja siswa kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
Dari pengalaman mengimplementasikan strategi pembelajaran Smart Twibbon yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa penggunaan strategi pembelajaran Smart Twibbon dapat mengkondisikan siswa menjadi lebih cepat merespon tugas dari guru dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran digital. Tentu saja strategi pembelajaran Smart Twibbon dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran yang karakter materinya membutuhkan penjelasan lewat gambar. Guru dalam menerapkan strategi pembelajaran Smart Twibbon di kelasnya juga harus mempunyai kompetensi dalam olah gambar sehingga mudah dalam pembuatan twibbon sesuai yang diinginkan oleh materi pembelajaran.
Daftar
pustaka
Mas Mahardi. 2021. Apa itu twibbon? Apa manfaatnya? Dan bagaimana cara membuatnya. https://laciusang.com/twibbon/. diakses pada 6 September 2021: 11:15
No comments:
Post a Comment