MAN BABAT JUARA 3
TINGKAT NASIONAL
LOMBA AGRICULTURAL ENGINEERING EVENT (AEE)
2017
TINGKAT
SISWA NASIONAL
Himpunan Mahasiswa
Jurusan Keteknikan Pertanian (HIMATETA)
Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran
65146 Kota Malang
Tema utama dalam lomba Agricultural
Engineering Event (AEE) 2017 adalah “Peran Inovatif Agrotechnopreneur dalam
Revitalisasi Pertanian Berbasis
Teknologi Guna Mewujudkan
Indonesia Sukses Swasembada Pangan”. Rincian topik penelitian dalam Lomba
Exstended Abstract AEE 2017 ini mencakup aspek-aspek dalam bidangAgro-Teknologi
yang teraplikasi, yaitu: Inovasi Pertanian Modern; Wirausaha Berbasis Pertanian;
Peningkatan Kualitas Hasil Pertanian
Naskah
yang dikirim oleh
setiap tim merupakan
gambaran mengenai karya
tulis secara garis besar yang dilengkapi dengan judul, nama ketua dan
anggota, asal sekolah, email ketua tim dan kata kunci. Dalam kesempatan lomba
ini Tim Ekstra Karya Ilmiah Remaja dari MAN babat mengirim tujuh karya. Setelah
melalui tahap seleksi oleh panitia akan dipilih 10 finalis terbaik, dan
alhjamdulillah dari MAN Babat masuk empat Tim, yang kemudian
dilanjutkan dengan tahap
grandfinal dimana setiap
peserta mempresentasikan karya yang telah di buat. Dalam seleksi grandfinal
setiap tim mempresentasikan karya
tulisnya dalam bentuk powerpoint
di depan dewan juri.
Lamongan mendominasi finalis. Dari 10 finalis
tingkat nasional, tim yang berasal dari kabupaten Lamongan ada enam tim, yaitu
; empat tim dari MAN BABAT; dua tim MAN Lamongan, sedangkan tim yang lain
adalah satu tim dari Jakarta; satu tim dari Semarang; Satu tim dari Sidoarjo
dan satu tim dari Kertosono. Dalam tahap grandfinal akan dipilih 3 pemenang
yang terdiri dari juara I, II dan III (berdasarkan nilai tertinggi), salah satu
tim dari MAN babat memperoleh juara 3. Yaitu tim yang beranggotakan Nisfi
Febrianti dan Mirza Alfaidatisna dengan judul karya METAOR: Media Tanam Organic
Dari Tongkol Jagung Dan Limbah Tahu.
Melimpahnya limbah
hasil pertanian jagung yang berupa tongkol jagung ketika musim panen, menjadi
perhatian khusus peneliti. Tongkol jagung yang mempunyai kandungan nitrogen
salah satu unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman perlu
dimanfaatkan. Sementara dampak dari adanya home industry tahu juga menghasilkan
limbah padat berupa ampas tahu. Tekstur yang lembek dan berair juga kandungan
nitrogennya sangat mendukung media tanam pembibitan tanaman.
Beriringan dengan
kemajuan teknologi informasi maka pengetahuan masyarakat tentang makanan sehat
bertambah baik. Masyarakat menyadari akan pentingnya sayuran dalam menu
makanan. Maka kebutuhan sayur salah satunha adalah sawi. Kenapa sawi? Karena
sayuran sawi yang memiliki kandungan diantaranya protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, fosfor, dan lain sebagainya yang sangat baik untuk kesehatan manusia.
Dari tiga fakta
tentang tongkol jagung, limbah ampas tahu, dan tanaman sawi maka peneliti berinovasi
untuk membuat media tanam organic (Metaor) pada tanaman sawi dari bahan tongkol
jagung dan ampas tahu, sebagai usaha meningkatkan produk pertania baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Media tanam organic
yang kemudian disebut “Metaor” merupakan media tanam yang mempunyai tekstur
empuk, banyak rongga udara, lembab, dan kaya nutrisi terutama nitrogen. Oleh
karenanya Metaor bisa di terapkan untuk banyak tanaman, terutama dalam masa
penyemaian. Dalam penelitian ini Metaor memang hanya diujikan pada tanaman
sawi. Metaor bisa digunakan oleh semua kalangan dari usia anak-anak hingga
dewasa karena Metaor aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Metaor
bisa digunakan di semua daerah, di kota maupun di desa, di dataran tinggi
maupun di dataran rendah.
by edi_kir
No comments:
Post a Comment