Oleh:
Vikayanti, S.Si
POPT
Muda Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
Putri malu
(Mimosa pudica), merupakan
tanaman herba unik dari
kelas magnoliopsida. Menurut Setiawati
(2008), tanaman asli Amerika tropis ini mempunyai banyak nama
sebutan, di Jawa disebut
sebagai kucingan, di Minahasa disebut rebah bangun,
di Menado disebut sebagai daun
kaget, dan di Sunda disebut sebagai si kejut. Dalam bahasa Inggris sang
Putri Malu sering disebut sebagai Sensitive Plant Spray.
Tanaman putri
malu merupakan herba memanjat dengan ciri-ciri tinggi kurang lebih
0,3-1,5m, batang bulat, berambut dan
berduri tempel. Rambut sikat pada
batang mengarah ke bawah.
Daun kecil-kecil tersusun majemuk berbentuk lonjong,
ujung lancip dan berwarna hijau. Bunga berbentuk bulat seperti bola,
warna merah muda. Buah berbentuk polong, pipih. Biji juga bulat dan pipih, akar
berupa akar pena yang kuat.
Putri malu
tumbuh liar ditepi-tepi
jalan, diarea terbuka
dan terkena sinar matahari. Tanaman ini
mudah sekali dikenal karena secara
cepat daunnya akan menutup/layu dengan
sendirinya ketika disentuh. Kondisi
ini hanya bersifat sementara karena setelah beberapa
menit keadaannya akan pulih seperti semula.
Keunikan dari
perdu anggota suku
polong-polongan ini dapat
terjadi oleh karena perubahan
turgor pada tulang
daun, sehingga daun dapat
menutup ketika disentuh, ditiup
atau dipanaskan. Gerak pada putri
malu ini sering
disebut dengan seismonasti
(Wikipedia, 2014).
Pada
waktu-waktu tertentu, seperti pada saat
matahari terbenam, sang putri ini juga mengatupkan daunnya dan akan
merekah kembali pada saat matahari terbit. Disamping itu tanaman ini juga akan
menutup daunnya ketika hewan herbivora ingin memakannya. Hewan
menjadi tidak berminat
untuk memakannya karena
daun menjadi layu dan pucat, seperti tidak segar lagi.Apabila kita
perhatikan secara seksama,
Putri malu memiliki beberapa fakta yang menarik.
Pertama, putri malu sangat invasiv terhadap tanaman lain dimana dia hidup, artinya putri
malu dapat berkembang
dengan cepat melebihi populasi tanaman lain. Kedua, putri malu
tahan terhadap cekaman abiotik, bila kita perhatikan disaat kondisi
kekurangan air, dia
mampu tumbuh dengan
baik. Seandainya tanaman tersebut
di tebang/dipotong sekalipun, akan tetap kembali survive.
Menilik dari fakta
tersebut, pasti ada
sesuatu yang luar
biasa di area
perakaran sehingga mampu memberi
hidup bagi sang putri.Dalam perakaran putri malu terdapat bintil-bintil akar
yang mengandung koloni mikroba yang bersimbiosis
mutualisme dengan akar putri malu tersebut.
Beberapa mikroba yang terkandung dalam akar putri malu antara lain :
- Rhizobium, merupakan bakteri gram negativ yang bersimbiosis dengan inang tertentu. Mikroba ini menginfeksi akar sehingga timbul bintil akar (seperti pada suku leguminosa). Rhizobium mampu menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan kalium sekaligus, sehingga putri malu selalu nampak hijau dalam kondisi tanah kritis sekalaipun.
- Bacillus sp. bakteri ini mampu melarutkan fosfat dan kalium serta menghasilkan zat pengatur tumbuh tanaman dan menekan perkembangan mikroba pathogen.
- Pseudomonas putida merupakan salah satu strain bakteri yang terdapat pada perakaran putri malu. Bakteri ini mampu menekan serangan penyakit layu bakteri pada tanaman tembakau di Sumatera Utara.
- Actinomycetes, merupakan bakteri yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan antibiotik. Bakteri ini banyak terdapat pada perakaran putri malu. Dalam pengendalian hayati putri malu juga banyak dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai pestisida nabati yaitu akar, batang dan daun. Menurut Setiawati,dkk (2008), kandungan kimia dari tanaman ini adalah senyawa mimosin, asam pipekolinat, tannin, alkaloid, saponin, triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid. Kandungan senyawa inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Dari beberapa hasil penelitian ekstrak akar dan daun putri malu ternyata mampu mengendalikan penyakit atraknosa,dan alternaria. Aplikasi ekstrak akar Mimosa pudica pada tanaman cabai ternyata dapat menekan insidensi penyakit pada buah dan mampu menekan keparahan penyakit pada daun dan buah.
Dalam dunia
farmasi ekstrak putri
malu juga mampu mengatasi imsomnia, bronchitis, panas tinggi, rematik
dan cacingan. Ternyata begitu banyak yang dapat kita gali dari si pemalu ini,
oleh karena itu jangan remehkan keberadaannya, meski merupakan tanaman liar
tetapi punya potensi luar biasa.
Pustaka
Anonim, , PGPR
dari Akar Putri Malu, http://ceritanurmanadi.wordpress.com
diakses tanggal 15 Oktober 2014, jam 12.00 wib.
Anonim, 2014, Putri Malu, http://id.wikipedia.org/wiki/Putri_malu
diakses tanggal 15 Oktober 2014, jam 11.15 wib.
Setiawati,
Murtiningsih, Gunaeni dan
Rubati, 2008. Tumbuhan Bahan
Pestisida
Nabati dan Cara
Pembuatannya Untuk Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan (OPT), Balai Penelitian Tanaman
Sayuran. Hlm. 153.
No comments:
Post a Comment