Oleh : Yusmar
Kondisi Kekinian dan Permasalahan di
Indonesia
Energi
yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi minyak bumi
dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan solar. Energi diperlukan untuk
pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga (Widodo dkk,
2005). Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu
untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun
semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau
harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan
pemerintah ialah dengan pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi sebagai energi
alternatif (biogas) skala rumah tangga yang ramah lingkungan untuk memenuhi
keperluan rumah tangga itu sendiri.
Biogas merupakan salah satu dari
banyak macam sumber energi terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh
dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi,
sampah organik dari pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya.
Produksi biogas memungkinkan pertanian berkelanjutan dengan sistem proses
terbarukan dan ramah lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana
(CH4) sekitar 55-80%, dimana gas metana diproduksi dari kotoran
hewan yang mengandung energi 4.800-6.700 Kcal/m3, sedangkan gas metana murni
mengandung energi 8.900 Kcal/m3. Sistem produksi biogas mempunyai
beberapa keuntungan seperti: (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b)
mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk, dan (d) produksi
daya dan panas (Sri Wahyuni, 2009).
Pengolahan
kotoran sapi menjadi energi alternatif biogas yang ramah lingkungan merupakan
cara yang sangat menguntungkan, karena mampu memanfaatkan alam tanpa merusaknya
sehingga siklus ekologi tetap terjaga. Selain mendapatkan energi alternatif
pengganti BBM pembuatan biogas dapat mendukung usaha tani penyediaan pupuk
organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, sehingga ada
kemandirian dalam penyediaan pupuk. Limbah kotoran sapi untuk dua ekor
sapi mampu menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan untuk memasak sama dengan
dua liter minyak tanah. Sehingga bila ditotalkan dalam satu tahun, masyarakat
bisa menghemat hingga jutaan rupiah.
Teknologi
kotoran sapi sangat membantu peternak, selain memenuhi kebutuhan energi
sendiri juga bisa mendapatkan dari penjualan pupuk. Limbah pengolahan
biogas kotoran sapi, baik yang padat maupun yang cair sangat cocok atau bagus
untuk dijadikan pupuk tanaman, baik itu untuk tanaman bunga hias dan
lainnya. Secara teknis, prinsip pembuatan biogas adalah memanfaatkan gas
metana, yaitu gas yang mudah terbakar yang terdapat didalam kotoran sapi
dimana dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, terutama untuk konsumsi
keluarga. Untuk itu, tentu selain perlu adanya hewan sapi sebagai pemasok
kotoran, juga perlu sarana penampungan kotoran itu agar dapat berproses
menghasilkan gas metana.
Teknologi
Biogas sudah cukup mapan dan terbukti dapat memproduksi energi non BBM yang
sekaligus ramah lingkungan.biogas termasuk teknologi yang memiliki efisiensi
tinggi tinggi dan ramah lingkungan karena residu proses biogas juga dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi dan mengurangi efek rumah kaca.
Dari sudut pandang itulah dapat disimpulkan bahwa teknologi biogas termasuk
teknologi ramah lingkungan.
Tangki
penampung kotoran hewan terbuat dari fibreglass yang disebut
Biodigester. Didalam Biodigester yang tertutup rapat, kotoran hewan diencerkan
dengan air. Ini untuk mempercepat proses keluarnya gas dari kotoran hewan.
Dengan memanfaatkan tekanan gas di dalam Biodigester, gas metan yang terbentuk
dialirkan ke penampungan gas. Tempat penampungan gas itu ada berupa kantong
plastik berukuran besar, tapi ada pula berbentuk tabung dari fibreglass. Dari
wadah penampungan ini, gas metan dapat dialirkan langsung ke kompor yang ada di
dapur. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah inovasi teknologi pembuatan
biogas sebagai alternatif energi terbarukan dan ramah lingkugan.
Manfaat Biogas bagi Kehidupan
Manusia
Dalam perkembangannya biogas di
Indonesia mulai banyak dikembangkan oleh penduduk desa mereka memanfaatkan
seperti limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar
gas. Pada umumnya,biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga, namun tidak
menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas).
Beberapa keuntungan bagi rumah tangga dan komunitas antara lain:
1.
Mengurangi penggunaan bahan bakar
lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas
2.
Menghasilkan pupuk organik berkualitas
tinggi sebagai hasil sampingan
3.
Menjadi metode pengolahan sampah (raw
waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran
air/sungai)
4.
Meningkatkan kualitas udara karena
mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar
minyak/kayu bakar
5.
Secara ekonomi, murah dalam
instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Solusi
Salah
Satu solusi berdasarkan permasalah diatas dengan membuat suatu inovasi
teknologi pengolahan limbah feses ternak menjadi biogas dengan bentuk
penampungan pada tabung gas sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan
untuk mengatasi permasalahan masyarkat khususnya rumah tangga dan dapat
dijadikan suatu usaha entrepreneur.
Inovasi
teknologi ini, muncul sebuah harapan untuk menjadi salah satu solusi alternatif
bahan bakar terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat meringankan operasi
beban masyarakat khususnya pada rumah tangga untuk kelangsungan hidup mereka.
Selain itu, inovasi teknologi ini dapat mengubah pandangan dunia Internasional
yang melihat bahwa Indonesia adalah negara yang tidak bergantung pada sumber
bahan bakar fosil. Namun tujuan utama dari inovasi teknologi ini adalah
merancang sebuah penampungan biogas dalam bentuk tabung gas, sehingga
diharapkan dapat mengatasi biaya operasional yang mahal dalam memenuhi
keperluan rumah tangga dan dapat dijadikan suatu usaha entrepreneur bagi
masyarakat umum. Selain itu, inovasi teknologi ini mampu mengurangi polusi
dengan penggunaan energi alternatif ramah lingkungan berbasis sel bahan bakar
tersebut.
Kesimpulan
Dengan
pemaparan solusi dan teknik inovasi dan realisasi di atas terhadap permasalahan
yang dihadapi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi teknologi biogas
dapat menjadi salah satu alternatif dan solusi atas permasalahan yang terjadi
pada masyarakat umum khususnya rumah tangga.
Biogasdapat
menjadi salah satu sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar
konvensional yang masih bergantung pada minyak bumi. Penerapan dari Inovasi
Teknologi biogassendiri tidak terlalu sulit mengingat piranti yang dibutuhkan
cukup sederhana, namun disini mungkin akan terkendala oleh pembuatan tabung gas
yang masih sulit karna inovasi teknogi ini terbilang baru di Indonesia. Selain
itu, untuk penggunaan dalam skala besar dan luas di masyarakat, akan lebih
efektif dan efisien jika ditambahkan dengan inovasi untuk penyuplai hidrogen
tanpa harus menggunakan bahan baku gas metana.
Diharapkan
nantinya ada tindak lanjut dari pemerintah tentang inovasi teknologi biogas
pada masyarakat luas mengingat urgenitas dan kebutuhan para masyarakat
Sumber
: http://epsilon.ft.ugm.ac.id/2015/11/19/inovasi-teknologi-pengolahan-biogas-sebagai-alternatif-energi-terbarukan-dan-ramah-lingkugan/
No comments:
Post a Comment