Sunday, 6 November 2016

Inovasi Teknologi Pengolahan Biogas Sebagai Alternatif Energi Terbarukan dan Ramah Lingkugan

Oleh : Yusmar
Kondisi Kekinian dan Permasalahan di Indonesia
Energi yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan solar. Energi diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga (Widodo dkk, 2005). Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah dengan pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi sebagai energi alternatif (biogas) skala rumah tangga yang ramah lingkungan untuk memenuhi keperluan rumah tangga itu sendiri.
Biogas merupakan salah satu dari banyak macam sumber energi terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas memungkinkan pertanian berkelanjutan dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana (CH4) sekitar 55-80%, dimana gas metana diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung energi 4.800-6.700 Kcal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8.900 Kcal/m3. Sistem produksi biogas mempunyai beberapa keuntungan seperti: (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk, dan (d) produksi daya dan panas (Sri Wahyuni, 2009).
Pengolahan kotoran sapi menjadi energi alternatif biogas yang ramah lingkungan merupakan cara yang sangat menguntungkan, karena mampu memanfaatkan alam tanpa merusaknya sehingga siklus ekologi tetap terjaga. Selain mendapatkan energi alternatif pengganti BBM pembuatan biogas dapat mendukung usaha tani penyediaan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, sehingga ada kemandirian dalam penyediaan pupuk. Limbah kotoran sapi untuk dua ekor sapi mampu menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan untuk memasak sama dengan dua liter minyak tanah. Sehingga bila ditotalkan dalam satu tahun, masyarakat bisa menghemat hingga jutaan rupiah.
Teknologi kotoran sapi  sangat membantu peternak, selain memenuhi kebutuhan energi sendiri  juga bisa mendapatkan dari penjualan pupuk. Limbah pengolahan biogas kotoran sapi, baik yang padat maupun yang cair sangat cocok atau bagus untuk dijadikan pupuk tanaman, baik itu untuk tanaman bunga hias dan  lainnya. Secara teknis, prinsip pembuatan biogas adalah memanfaatkan gas metana, yaitu gas yang mudah terbakar  yang terdapat didalam kotoran sapi dimana dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, terutama untuk konsumsi keluarga. Untuk itu, tentu selain perlu adanya hewan sapi sebagai pemasok kotoran, juga perlu sarana penampungan kotoran itu agar dapat berproses menghasilkan gas metana.
Teknologi Biogas sudah cukup mapan dan terbukti dapat memproduksi energi non BBM yang sekaligus ramah lingkungan.biogas termasuk teknologi yang memiliki efisiensi tinggi tinggi dan ramah lingkungan karena residu proses biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi dan mengurangi efek rumah kaca. Dari sudut pandang itulah dapat disimpulkan bahwa teknologi biogas termasuk teknologi ramah lingkungan.
Tangki penampung kotoran hewan  terbuat dari fibreglass  yang disebut Biodigester. Didalam Biodigester yang tertutup rapat, kotoran hewan diencerkan dengan air. Ini untuk mempercepat proses keluarnya gas dari kotoran hewan. Dengan memanfaatkan tekanan gas di dalam Biodigester, gas metan yang terbentuk dialirkan ke penampungan gas. Tempat penampungan gas itu ada berupa kantong plastik berukuran besar, tapi ada pula berbentuk tabung dari fibreglass. Dari wadah penampungan ini, gas metan dapat dialirkan langsung ke kompor yang ada di dapur. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah inovasi teknologi pembuatan biogas sebagai alternatif energi terbarukan dan ramah lingkugan.
Manfaat Biogas bagi Kehidupan Manusia
Dalam perkembangannya biogas di Indonesia mulai banyak dikembangkan oleh penduduk desa mereka memanfaatkan seperti limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya,biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga, namun tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Beberapa keuntungan bagi rumah tangga dan komunitas antara lain:
1.     Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas
2.     Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan
3.     Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai)
4.     Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar
5.     Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.


Solusi
Salah Satu solusi berdasarkan permasalah diatas dengan membuat suatu inovasi teknologi pengolahan limbah feses ternak menjadi biogas dengan bentuk penampungan pada tabung gas sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan masyarkat khususnya rumah tangga dan dapat dijadikan suatu usaha entrepreneur.
Inovasi teknologi ini, muncul sebuah harapan untuk menjadi salah satu solusi alternatif bahan bakar terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat meringankan operasi beban masyarakat khususnya pada rumah tangga untuk kelangsungan hidup mereka. Selain itu, inovasi teknologi ini dapat mengubah pandangan dunia Internasional yang melihat bahwa Indonesia adalah negara yang tidak bergantung pada sumber bahan bakar fosil. Namun tujuan utama dari inovasi teknologi ini adalah merancang sebuah penampungan biogas dalam bentuk tabung gas, sehingga diharapkan dapat mengatasi biaya operasional yang mahal dalam memenuhi keperluan rumah tangga dan  dapat dijadikan suatu usaha entrepreneur bagi masyarakat umum. Selain itu, inovasi teknologi ini mampu mengurangi polusi dengan penggunaan energi alternatif ramah lingkungan berbasis sel bahan bakar tersebut.
Kesimpulan
Dengan pemaparan solusi dan teknik inovasi dan realisasi di atas terhadap permasalahan yang dihadapi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi teknologi biogas dapat menjadi salah satu alternatif dan solusi atas permasalahan yang terjadi pada masyarakat umum khususnya rumah tangga.
Biogasdapat menjadi salah satu sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar konvensional yang masih bergantung pada minyak bumi. Penerapan dari Inovasi Teknologi biogassendiri tidak terlalu sulit mengingat piranti yang dibutuhkan cukup sederhana, namun disini mungkin akan terkendala oleh pembuatan tabung gas yang masih sulit karna inovasi teknogi ini terbilang baru di Indonesia. Selain itu, untuk penggunaan dalam skala besar dan luas di masyarakat, akan lebih efektif dan efisien jika ditambahkan dengan inovasi untuk penyuplai hidrogen tanpa harus menggunakan bahan baku gas metana.
Diharapkan nantinya ada tindak lanjut dari pemerintah tentang inovasi teknologi biogas pada masyarakat luas mengingat urgenitas dan kebutuhan para masyarakat

Sumber : http://epsilon.ft.ugm.ac.id/2015/11/19/inovasi-teknologi-pengolahan-biogas-sebagai-alternatif-energi-terbarukan-dan-ramah-lingkugan/

No comments:

Post a Comment