Singgah di Pondok Wisata Brantas, sebelum menelusuri sungai
untuk mengadakan pemanatauan kualitas air dengan Bioindikator.
Kehidupan
organism dalam air yang sangat tergantung pada kualitas air setempat, sehingga baik
tumbuhan maupun hewan yang termasuk dalam ekosistem perairan secara langsung
maupun tidak langsung dapat dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia airnya
(Odum, 1971). Faktor abiotik seperti cahaya, suhu, kecerahan, salinitas dan
ketersediaan unsure-unsur hara sangat menentukan kelimpahan plankton sebagai
salah satu komponen abiotik di dalam perairan (Welch, 1952).
Menurut
Tresna; (2009) penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap
sebagai tanda ada pencemaran. Spesies yang ada dalam kepadatan yang tinggi
dinamakan Spesies Indeks atau organisme indikator populasi. Sugkiatu
pencemar dalam suatu ekosistem mungkin cukup banyak, sehingga akan meracuni
semua organisme yang ada disana. Biasanya suatu pencemar cukup banyak untuk
membunuh spesies tertentu, tetapi tidak membahayakan spesies lainnya. Apabila
air tercemar, ada kemungkinan pergeseran-pergeseran dan jumlah spesies yang
banyak dengan ukuran yang sedang populasinya kepada spesies yang sedikit tetapi
berpopulasi tinggi.
Tujuan
pemantauan kualitas air
Pemantauan
kualitas air suatu perairan memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut (manson,
1993);
- Enviromental surveillance, yakni tujuan untuk mendeteksi dan mengukur pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan dan mengetahui perbaikan kualitas lingkungan setelah pencemar tersebut dihilangkan.
- Establishing water-quality criteria, yakni tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variable-variable ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air.
- Appraisal of resources, yakni tujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum.
No comments:
Post a Comment